Tenjolaya, Bogor – Suasana kemah besar Jambore Ranting (Jamran) Ke-7 Kecamatan Tenjolaya semakin semarak saat Kak Pardi, selaku Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN) Kecamatan Tenjolaya, secara resmi membuka kegiatan dengan memukul pentungan kohkol, alat tradisional yang sarat makna kebudayaan Sunda.

Upacara pembukaan yang berlangsung pada Kamis pagi 4 September 2025, di bumi perkemahan Salaka Aldepos Tenjolaya, menjadi momen bersejarah sekaligus penuh makna. Dentingan kohkol yang dipukul oleh Kak Pardi menandakan dimulainya rangkaian kegiatan Jamran yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, melibatkan ratusan Anggota Pramuka dari berbagai gugus depan di Kecamatan Tenjolaya.

 

 Simbol Kearifan Lokal

Penggunaan kohkol, atau kentongan bambu khas Sunda, bukan sekadar simbol pembukaan acara. Bagi masyarakat Sunda, kohkol adalah alat komunikasi tradisional yang digunakan untuk mengumpulkan warga atau menyampaikan pesan penting. Dalam konteks Jamran, pukulan kohkol menjadi simbol pemanggilan semangat, pemersatu peserta, serta ajakan untuk bersiap menjelajahi nilai-nilai kepramukaan.

Menekankan pentingnya menjadikan kegiatan Pramuka sebagai ruang belajar yang menyenangkan, bermakna, dan membumi. Sebagai Ketua MABIRAN, Kak Pardi menyatakan komitmen penuh dalam mendukung seluruh kegiatan kepramukaan di Kecamatan Tenjolaya. Ia menyampaikan apresiasi kepada panitia, pembina, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan Jamran dengan semangat gotong royong.

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari sinergi antar sekolah, pembina, orang tua, dan masyarakat. Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak kita untuk terus tumbuh menjadi generasi yang tangguh, mandiri, dan cinta tanah air,” tambahnya.

 

Suasana Meriah dan Penuh Antusiasme

Upacara pembukaan diwarnai dengan penampilan atraksi seni, yel-yel semangat dari para peserta, serta parade kontingen yang menunjukkan identitas masing-masing gugus depan. Kemeriahan ini menjadi pertanda bahwa semangat kepramukaan di Kecamatan Tenjolaya terus tumbuh dan berkembang dengan baik.

Kegiatan Jamran Ke-7 ini akan diisi dengan berbagai lomba keterampilan, kegiatan jelajah alam, pentas seni, hingga kemping selama 3 hari yang sarat nilai kebersamaan. Semua kegiatan dirancang untuk memperkuat karakter peserta, membangun solidaritas, dan melatih kepemimpinan sejak dini.

Dengan dibukanya Jamran Ke-7 oleh Kak Pardi melalui simbolis pentungan kohkol, Pramuka Kecamatan Tenjolaya sekali lagi menunjukkan bahwa semangat tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. Semoga seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan membawa pengalaman berharga bagi seluruh peserta dan panitia.

Salam Pramuka!