Setiap tanggal 13 Desember, Indonesia memperingati Hari Nusantara, sebuah momen penting yang menegaskan kembali jati diri bangsa sebagai negara kepulauan. Dengan lebih dari 17 ribu pulau dan wilayah laut yang luas, Indonesia bukan hanya daratan yang terpisah, melainkan satu kesatuan yang diikat oleh lautan. Hari Nusantara menjadi pengingat bahwa laut bukan sekadar ruang, tetapi perekat utama identitas bangsa.
Nusantara: Laut yang Menghubungkan, Bukan Memisahkan
Sejak dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia telah memanfaatkan lautan sebagai jalur komunikasi, perdagangan, dan peradaban. Laut justru memperkuat hubungan antarpulau, menjadi ruang pertemuan budaya, dan menjadi sumber kehidupan.
Hari Nusantara mengajak kita melihat laut sebagai jembatan—sebuah ruang yang menyatukan keberagaman dalam satu identitas besar bernama Indonesia.
Laut sebagai Masa Depan Bangsa
Potensi laut Indonesia sangat besar: mulai dari perikanan, pariwisata, energi, hingga jalur perdagangan internasional. Laut menyimpan kekayaan yang dapat menopang kesejahteraan bangsa di masa depan.
Namun di balik potensi itu, ada tanggung jawab besar: menjaga ekosistem laut, melindungi kekayaan hayati, dan memastikan bahwa generasi yang akan datang tetap bisa menikmati keindahannya.
Inilah esensi Hari Nusantara—mengajak masyarakat untuk mencintai dan merawat laut sebagai warisan berharga.
Identitas Maritim dalam Kehidupan Modern
Semangat maritim bukan hanya tentang kapal dan pelaut. Semangat itu menyangkut keberanian menghadapi tantangan, kemampuan beradaptasi, keterbukaan terhadap dunia luar, dan semangat menjelajah hal baru.
Karakter ini sangat relevan bagi generasi muda yang hidup di era globalisasi: mereka dituntut kreatif, tangguh, dan siap melampaui batas.
Pesan Kepala Sekolah: Merawat Nusantara Dimulai dari Kesadaran
Kepala SMP PGRI Cikupa Bogor, Bapak Dasuki, S.Ag., menegaskan bahwa Hari Nusantara adalah kesempatan refleksi bagi siswa untuk memahami bahwa Indonesia memiliki kekayaan luar biasa yang perlu dijaga bersama.
“Sebagai generasi penerus, para siswa harus memahami bahwa laut adalah bagian dari identitas bangsa. Mencintai Indonesia berarti juga menjaga lingkungan, menghargai keberagaman, dan memelihara persatuan. Semoga Hari Nusantara menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran itu sejak dini,” ujar beliau.
Penutup: Menatap Laut, Menatap Masa Depan
Hari Nusantara bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi sebuah ajakan untuk memahami makna sebenarnya dari Indonesia sebagai negara maritim. Di balik ombak dan cakrawala luas, tersimpan harapan besar untuk masa depan bangsa.
Dengan semangat persatuan, kepedulian terhadap lingkungan, dan kebanggaan sebagai anak bangsa, generasi muda Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga seluruh potensi Nusantara agar tetap lestari dan memberi manfaat bagi semua.




