
JAKARTA – Dalam rangka memperdalam pemahaman tentang program-program pertanian, Yusuf Mustopa, Kepala Desa Purwasari, Kec. Dramaga, bersama Dasuki, Kepala SMP PGRI Cikupa, Kec. Tenjolaya, Kabupaten Bogor, melakukan kunjungan ke Kementerian Pertanian.
Kunjungan ini meliputi berbagai unit penting, antara lain Perpustakaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Pusat Informasi Agribisnis (PIA), Perpustakaan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Bun), dan Perpustakaan Direktorat Jenderal Hortikultura (Ditjen Horti) Kementerian Pertanian.
Selama kunjungan Yusuf dan rombongan didampingi salah satu penyuluh pertanian pusat. Pendampingan tersebut sangat membantu dalam memperoleh informasi terkait berbagai program pertanian yang sedang berjalan.
Menurut Yusuf, saat ini Desa Purwasari sedang aktif melakukan inovasi di bidang pertanian dan program penyebarluasan informasi terkait pertanian. Salah satu program yang sedang disusun di Desa Purwasari adalah pengembangan agroeduwisata yang ramah bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kunjungan ke Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk memperoleh masukan yang berharga agar program yang tengah disusun lebih komprehensif, terarah, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, Yusuf juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan produk unggulan Desa Purwasari, yaitu ubi ungu dan kremes, sebagai bagian dari upaya promosi desa.
Yusuf mengaku terkejut dengan kemudahan informasi yang diperoleh dalam setiap kunjungan, yang disampaikan dengan interaktif dan dalam suasana akrab. Perkiraannya bahwa akan ada kekakuan dalam berkomunikasi langsung sirna sejak kunjungan pertama ke BPPSDMP yang berlokasi di Gedung D, Kantor Pusat Kementerian Pertanian.
Eko dan Adam dari Humas BPPSDMP menyambut baik gagasan program yang akan dijalankan di Desa Purwasari. Eko menyarankan agar Desa Purwasari, yang terletak di wilayah Bogor, dapat berkunjung ke Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Menurut Eko, salah satu fokus program Desa Purwasari untuk membangkitkan semangat pemuda dalam bertani sangat sejalan dengan program Kementerian Pertanian, seperti program Petani Milenial.
Kunjungan berikutnya adalah ke Perpustakaan Direktorat Jenderal Perkebunan, di mana Yusuf dan rombongan diterima oleh Nono Suhartono, yang akrab disapa Pakde Nono. Mereka langsung diajak ke Coffee Bun, yaitu tempat pertemuan yang didesain menyerupai coffee shop dan dilengkapi berbagai produk perkebunan. Pakde Nono memberikan banyak informasi mengenai program-program perkebunan, mulai dari pembibitan hingga pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.
Pakde Nono juga menekankan pentingnya jaminan kualitas bibit perkebunan, mengingat komoditas perkebunan memiliki risiko tinggi karena membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai hasil. “Kan rugi kalau sudah menanam tapi ternyata hasilnya tidak baik,” ujar Pakde Nono.
Selama kunjungan, Yusuf dan rombongan juga berkesempatan menikmati kopi gula aren yang disiapkan oleh barista. Suasana di Coffee Bun yang terbuka menciptakan suasana yang akrab dan interaktif, menambah kenyamanan dalam berdiskusi.
Perjalanan dilanjutkan ke Pusat Informasi Agribisnis (PIA), ikon Kementerian Pertanian yang memiliki desain unik dengan atap kaca berbentuk prisma segitiga di beberapa bagian. Yusuf disambut hangat oleh Abi, Humas, dan Ceria, Pustakawan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Selama di Gedung Pusat Informasi Agribisnis, diskusi banyak berfokus pada literasi pertanian dan peran kehumasan Kementan. Perpustakaan konvensional yang terdiri dari ruang dan rak berisi buku-buku kini dikolaborasikan dengan perpustakaan digital, yang akan meningkatkan peluang masyarakat dalam mengakses informasi.
Yusuf dan rombongan juga berkesempatan melihat ruang produksi TV Tani serta bertemu dengan para penyiar dan editor. Di sini, Abi memperkenalkan berbagai produk informasi yang dihasilkan oleh TV Tani. Ia juga mengapresiasi dan mendukung program-program diseminasi informasi pertanian yang direncanakan oleh Yusuf. Shendi, salah satu editor TV Tani, menambah wawasan Yusuf mengenai bagaimana media digital dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang praktik pertanian yang baik.
Kunjungan berikutnya adalah ke Perpustakaan Ditjen Hortikultura yang terletak di Pasar Minggu, sekitar 3 km dari Kementerian Pertanian. Yusuf dan rombongan diterima di PPID Horti oleh Andri dan Tia, Pustakawan Ditjen Hortikultura. Andri menjelaskan bagaimana koleksi perpustakaan dapat diakses secara digital, dan ia sangat mendukung keinginan Yusuf untuk membangun perpustakaan di Desa Purwasari.
Kunjungan ini meninggalkan kesan yang sangat baik bagi Yusuf dan rombongan. Selain membawa oleh-oleh berupa buku-buku pertanian, beberapa rencana kunjungan balasan serta penguatan program-program di Desa Purwasari sudah berada di depan mata. Dengan dukungan tersebut, semangat untuk mendorong pemuda di Desa Purwasari agar terjun ke bidang pertanian melalui praktik-praktik nyata sangat mungkin terwujud.
Satu hal yang dapat diambil hikmah selama kunjunan, adanya keterbukaan, kejujuran, jejaring komunikasi yang tepat, serta niat baik akan menumbuhkan sikap saling memahami, saling menerima, mengakrabkan dan meningkatkan efektivitas kegiatan.(saeful)
Keterangan foto: Yusuf Mustopa (Kepala Desa Purwasari) dan Dasuki (Kepala SMP PGRI Cikupa) menerima cinderamata di Gedung Pusat Informasi Agribisnis, Kementerian Pertanian RI.