
SMP PGRI Cikupa Bogor memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia sebagai momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan dan menanamkan nilai-nilai karakter positif kepada siswa. Momen ini tidak hanya menjadi simbol menanam pohon, tetapi juga tentang membangun tanggung jawab, kepedulian, dan kepemimpinan di kalangan generasi muda.
Makna Menanam Pohon bagi Generasi Muda
Menanam pohon menyiratkan komitmen jangka panjang terhadap bumi dan lingkungan. Untuk siswa, kegiatan ini mengajarkan bahwa menjaga alam adalah bagian dari warisan yang harus dilestarikan, serta mengembangkan pemikiran jangka panjang demi kelangsungan hidup bersama.
Nilai-Nilai Karakter yang Ditanamkan
Beberapa nilai karakter penting yang tumbuh melalui penanaman pohon:
-
Tanggung jawab, melalui perawatan pohon agar tumbuh dengan baik.
-
Kedisiplinan, dengan merawat tanaman secara rutin.
-
Kepedulian dan empati, menghargai alam dan semua makhluk hidup.
-
Kerja sama, karena proses penanaman dan pemeliharaan dilakukan bersama-sama.
Aksi Nyata SMP PGRI Cikupa Bogor bersama Sinatria Foundation
Sebagai wujud nyata komitmen lingkungan, akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025 SMP PGRI Cikupa Bogor berkolaborasi dengan Sinatria Foundation dalam sebuah gerakan besar untuk menanam dan menyebarkan 10.000 pohon.
Beberapa poin penting dari kerjasama ini:
-
Gerakan ini diluncurkan dengan dukungan dari BPDAS Ciliwung-Citarum (KLHK) Kementerian Pertanian dan Rumpin Nursery, untuk memastikan bibit pohon yang ditanam berkualitas tinggi.
-
Bibit pohon disebarkan di sejumlah titik strategis, termasuk lokasi rawan bencana seperti daerah kaki lereng dan zona DAS, untuk memberikan manfaat ekologis jangka panjang.
-
Siswa dan guru berperan aktif tidak hanya menanam, tetapi juga merawat dan menjaga pohon yang telah ditanam, sesuai dengan slogan “Kita Tanam, Rawat, dan Jaga Pohon untuk Masa Depan.”
-
Program penanaman juga dilakukan di sekolah dasar yang berada di 3 Kecamatan (Kecamatan Dramaga, Kecamatan Tenjolaya dan Kecamatan Ciampea), melibatkan siswa dari berbagai jenjang pendidikan sebagai bagian dari upaya edukasi lingkungan lebih luas.
Aksi ini tidak hanya memberikan dampak lingkungan, tetapi juga mendidik siswa menjadi agen perubahan — mereka mempelajari pentingnya pemeliharaan ekosistem dan rasa tanggung jawab terhadap alam.
Pernyataan dan Solusi Gubernur Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa menanam pohon bukan sekadar tren, melainkan kewajiban kolektif. Ia menekankan pentingnya taubat ekologi, yakni usaha sadar membuka “pori-pori tanah” yang sebelumnya tertutup beton dan bangunan, agar alam bisa kembali bernafas.
Gubernur mendorong gerakan tanam dan pelihara pohon melalui kebijakan seperti Surat Edaran untuk menanam di lahan kritis, serta gerakan mingguan seperti “Jumat Menanam”. Ia menekankan bahwa penghijauan harus menjadi gaya hidup dan bagian dari kebijakan berkelanjutan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2025, dan melalui kolaborasi SMP PGRI Cikupa Bogor dengan Sinatria Foundation, diharapkan karakter peduli lingkungan semakin kuat di kalangan siswa. Sekolah mengajak seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk menjadikan penanaman dan perawatan pohon sebagai bagian dari budaya sehari-hari — bukan hanya kegiatan tunggal, tetapi investasi karakter dan masa depan bumi.

