
SMP PGRI Cikupa Bogor memperingati Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan pengabdian para guru dalam dunia pendidikan. Hari ini menjadi momentum untuk menegaskan pentingnya peran guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter dan membentuk generasi muda yang unggul, berakhlak mulia, dan berjiwa bangsa.
Makna Hari PGRI bagi Generasi Muda
Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan dan pembimbing dalam kehidupan siswa. Peringatan Hari PGRI mengingatkan bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum, tetapi juga oleh nilai-nilai karakter yang ditanamkan oleh guru, seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan empati.
Meneladani Nilai Guru dalam Kehidupan Siswa
Nilai-nilai yang diwariskan oleh guru dapat membentuk karakter peserta didik, antara lain:
-
Disiplin dan tanggung jawab, melalui contoh sikap konsisten dalam belajar dan berperilaku.
-
Ketekunan dan semangat belajar, sebagai motivasi untuk terus berkembang dan mencapai prestasi.
-
Empati dan kepedulian, yang mengajarkan pentingnya menghargai orang lain dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
-
Integritas dan kejujuran, sebagai dasar pembentukan karakter yang baik dan beretika.
Dengan meneladani nilai-nilai ini, siswa diharapkan dapat menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Situasi dan Solusi Gubernur Jabar: Gapura Panca Waluya
Dalam konteks lebih luas, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meluncurkan konsep pendidikan karakter yang disebut Gapura Panca Waluya, yang menitikberatkan lima nilai utama: cageur (sehat), bageur (berkepribadian baik), bener (berintegritas), pinter (cerdas), dan singer (sigap).
Gubernur Dedi menyampaikan bahwa salah satu masalah utama dalam sistem pendidikan saat ini adalah beban finansial dan kegiatan seremonial yang tidak esensial bagi keluarga siswa, seperti studi tur mahal dan wisuda. Untuk mengatasi hal ini, dalam Surat Edaran Gubernur Nomor 45/PK.03.03/KESRA tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Menuju Gapura Panca Waluya, beberapa solusi konkret diajukan:
-
Melarang sekolah mengadakan study tour dengan beban biaya tinggi dan menggantinya dengan kegiatan pendidikan yang lebih inovatif dan kontekstual.
-
Menghentikan tradisi wisuda di berbagai jenjang (PAUD hingga SMA/SMK) karena dinilai sebagai beban tambahan bagi orang tua.
-
Mendorong peningkatan sarana prasarana sekolah, termasuk fasilitas sanitasi (toilet) di kelas, agar lingkungan belajar menjadi lebih layak dan mendukung perkembangan karakter.
-
Memperkuat pendidikan moral dan spiritual siswa melalui pembinaan agama yang sesuai dengan keyakinan masing‑masing, serta memberikan pendampingan bagi siswa bermasalah (misalnya kenakalan remaja) dengan melibatkan orang tua, TNI/Polri, dan pihak sekolah.
-
Memberlakukan pembatasan jam malam bagi peserta didik (mulai pukul 21.00 sampai 04.00) sebagai upaya menjaga keamanan dan disiplin di kalangan pelajar.
Gubernur Dedi berharap bahwa dengan penerapan program ini, akan lahir generasi Panca Waluya yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sehat, bermoral, kreatif, dan sigap menghadapi tantangan.
Harapan untuk Generasi Masa Depan
Melalui peringatan Hari PGRI 2025, SMP PGRI Cikupa Bogor memperkuat dukungan terhadap visi pendidikan karakter Gapura Panca Waluya. Sekolah berharap para guru dan siswa dapat menjalin kolaborasi yang erat dalam membentuk generasi yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter kuat — sesuai dengan nilai-nilai Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer. Dengan demikian, para siswa diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan masa depan bangsa.

