Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 164, yang mengingatkan kita akan kebesaran ciptaan-Nya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, serta kapal yang berlayar di lautan membawa manfaat bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air yang menghidupkan bumi setelah matinya, serta segala jenis binatang yang Allah sebarkan di bumi, dan peredaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, adalah tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.”
Ayat ini mengajarkan bahwa alam semesta, termasuk pohon-pohon yang tumbuh subur, adalah tanda kebesaran Allah. Menanam pohon adalah salah satu cara untuk menjaga dan merawat alam yang merupakan amanah dari-Nya. Di dalam Hadis, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pentingnya menanam pohon, seperti yang tercatat dalam hadis riwayat Muslim:
“Jika seorang Muslim menanam pohon atau menabur benih, lalu dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, maka hal itu dianggap sebagai sedekah baginya.”
Ini menunjukkan bahwa menanam pohon bukan hanya tindakan bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga memiliki pahala yang tiada terhingga.
Dalam agama-agama lain, ajaran tentang pentingnya menjaga alam juga sangat jelas. Dalam Injil, terdapat ajaran yang mengingatkan umat manusia untuk menjaga bumi dan segala isinya. Dalam Kitab Kejadian, Tuhan berfirman:
“Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu; kuasai ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara, serta segala makhluk yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:28)
Ajaran ini memanggil umat manusia untuk menjaga dan merawat ciptaan Tuhan, termasuk pohon-pohon yang mendukung kelangsungan hidup kita. Menanam pohon menjadi simbol ketaatan dan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang telah memberikan bumi ini.
Dalam ajaran Hindu, terdapat konsep Dharma atau kewajiban moral untuk merawat alam. Salah satu ajaran dalam Rigveda menyatakan:
“Semoga kita diberkahi dengan pohon yang tumbuh subur, dan semoga mereka memberikan kita makanan dan kedamaian.”
Ajaran ini menunjukkan bahwa pohon-pohon bukan hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga kedamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia.
Begitu pula dalam ajaran Buddha, menanam pohon atau menjaga alam dianggap sebagai tindakan yang mendekatkan diri pada prinsip Karuna (kasih sayang) dan Metta (cinta kasih) kepada semua makhluk hidup. Dalam Sūtra-sūtra Buddha, kita diajarkan untuk hidup seimbang dengan alam dan melindungi kehidupan, termasuk pohon-pohon yang memberikan perlindungan dan keseimbangan bagi alam semesta.
Dari ajaran-ajaran ini, kita dapat melihat betapa pentingnya peran pohon dalam kehidupan manusia. Menanam pohon bukan hanya sebuah tindakan yang mendatangkan manfaat duniawi, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Sebuah pohon adalah simbol kehidupan yang berkelanjutan, sebuah warisan bagi generasi yang akan datang, dan menjadi amal yang terus mengalirkan pahala, sebagaimana yang diajarkan dalam berbagai kitab suci. Seperti yang ditegaskan dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab suci lainnya, menanam pohon adalah langkah kecil yang membawa perubahan besar bagi dunia ini, baik dari segi lingkungan maupun dari segi spiritualitas.